Saturday 17 June 2017

Panjang Umur Zinester Bandel



Sebuah drawing berjudul "Panjang Umur Zinester Bandel", tinta bak di atas kertas dan olah digital.


Bulan Ramadhan seperti ini mengingatkanku pada kegiatan masa kecil, di mana aku dan teman-teman - mungkin kalian juga, diwajibkan mengisi buku kegiatan Ramadhan selama sebulan penuh, entah anak-anak jaman sekarang masih melakukannya tidak, aku tak tahu. Aku ingat, dulu buku-buku kami penuh dengan gambar yang dibuat iseng sembari mendengarkan kultum, entah komik, doodle, ilustrasi, dan sebagainya. Tak jarang muncul suatu kebanggaan jika gambar kita mendapat suatu pujian saat satu sama lain saling bertukar lihat. Tak jarang juga ada berbagai pesan yang kita selipkan dan kita suka ketika orang lain mencoba memahami artinya. Sungguh menyenangkan.

Kalau dipikirkan sekarang, kita sudah dibuat dekat dengan kegiatan bikin-bikin zine sejak usia dini. Salah satu contohnya ya buku kegiatan Ramadhan ini. Dalam buku cetak lo-standard itu kita merangkum isi kuktum, see! Ini seperti gabungan dari mereview dan menulis straight news kalau boleh kupakai sedikit bahasa jurnalistik. Saat kita bertanya ini-itu pada Pak Ustadz untuk melengkapi catatan kita, hey, ini tak jauh beda dengan kita melakukan interview! Saat kita coret-coret halaman kosongnya dengan gambar, kita tengah mengerjakan bagian desain dan layout. Tak jarang kita minta teman yang lebih jago menggambar untuk turut menghiasinya, saat itu kita menumbuhkan semangat kolektif dan kolaborasi. Genap sebulan, hell yeah, kita punya buku kita sendiri lengkap dengan segala isinya! Dan itu kita kerjakan sendiri, sungguh erat dengan etos DIY. Meskipun saat itu kita tak paham soal zine itu apa, tapi kalau dipikir sekarang, wah mirip juga ya proses kreatif yang ada di dalamnya... Seandainya aku bisa kembali ke masa lalu, ingin kukumpulkan buku-buku itu, kuperbanyak dan kudistribusikan mandiri di jaman ini, haha. Betapa bahagia.

Berawal dari masa SMA, aku mulai berkenalan dengan salah satu media alternatif ini dan sadar bahwa aku menyukainya. Akhir masa SMA, untuk mengisi kekosongan waktuku usai ujian, aku mulai iseng membuat zine-ku sendiri. Saat itu, untuk membuat zine pertamaku yang kunamai MIND, kucari materi baik via internet atau media cetak apapun untuk kemudian kususun seabsurd dan semau aku. Cukup menyenagkan buatku, terbukti zine itu bisa bertahan sampai 8 issue meskipun sebenarnya tak layak juga disebut sebagai issue karena tak ada hal spesifik yang benar-benar kubahas. Semua mengalir apa adanya dan benar-benar sesukanya, haha. Sah-sah saja, tak ada yang salah.Selanjutnya, zine kedua, ketiga, dan seterusnya mulai kubuat tematik dan sedikit lebih serius. Sedikit saja karena tetap lebih banyak senang-senangnya haha. Sempat berhenti karena kesibukan kuliah dan lain sebagainya, saat ini kembali aku dan beberapa teman dari Papaya Klub juga tengah mengerjakan sebuah zine yang entah kapan selesainya. Lalu ke depannya, aku tengah mengumpulkan niat lilahita'ala untuk menulis tesis terkait media alternatif yang jadi bagian dari perjalanan hidupku ini , tsaaaaahh~, meskipun kutahu mungkin bakal susah mendapat approval di kampus yang sedikit kolot ini, aku mohon doanya...
.
Terakhir, panjang umur zinester bandel!!!
.
.
.
.
.
.
.
Solo, Juni 2017 - ditulis saat tengah galau memikirkan tesis dan jurnal ilmiah sebagai syarat kelulusan.

No comments:

Post a Comment

mari kita mulai diskusi kita dari sini