![]() |
stock image from google.com |
“The world is what you think of it. So think of it differently and your life will change.” Paul Arden
Satu lagi tipe self-help book yang begitu menarik perhatian saya. ‘Provokatif’, satu kata untuk menggambarkan keseluruhan isi dari buku ini. Masih sama dengan judul pendahulunya, It’s Not How Good You Are, It’s How Good You Want To Be, dengan brilian Arden mencoba merubah cara pandang seseorang mengenai suatu permasalahan, khususnya ‘hidup’.
Berkutat dengan format yang sama mengasyikkannya dengan rilisan sebelumnya, berisi anekdot, kisah pengalaman, quote yang provokatif, ilustrasi, dan mind-blowing layout yang membuat kita tak akan bosan membacanya berulang kali, Arden mencoba mengajak bahkan memaksa pembaca bukunya untuk memandang dunia dengan cara yang berbeda. “Don’t go to university, go to work!”, “Making the safe decision is dull, predictable, and leads nowhere new”, atau “Don’t be negative about rejection” mungkin akan membuat anda malu pada diri anda sendiri, persis seperti apa yang saya alami. Pasalnya, dengan sempurna Arden berhasil membalikkan apa yang sebelumnya dipandang ‘benar’ dalam suatu sistem dan membandingkannya dengan sesuatu yang baru dan berbeda berdasarkan cara pandang yang liar terhadap sistem itu sendiri.
Secara keseluruhan, dalam 144 halaman Arden mencoba menyampaikan bahwa tidak ada yang namanya ‘bad decison’ dalam hidup ini, bahkan ketika kita harus dipecat dari suatu pekerjaan atau menghadapi suatu penolakan. Berlandaskan pemikiran ala positivisme, Arden mengajak kita melihat ‘bad decision’ tadi dari sudut pandang yang lain, menjadi sebuah permulaan bagi suatu peluang yang baru. Bukan hanya itu, Arden bahkan membalikkan pandangan yang sudah terpatri pada sistem yang ada, mengajak kita melihat ‘safe decision’ menjadi sesuatu yang membosankan dan tak akan membawa suatu perubahan. Suatu cara unik untuk mempermalukan pembaca di hadapan dirinya sendiri. “If you always make the right decision the safe decision, the one most people make, you will be the same as everyone else. Always wishing life was different .” (Chandra)
No comments:
Post a Comment
mari kita mulai diskusi kita dari sini