Monday, 29 September 2014

It’s Not How Good You Are, It’s How Good You Want To Be ; Bukunya Para Pemberontak

stock image from google.com

“… They become rich and powerful by wanting to be rich and powerful. Your vision of where and who you want to be is the greatest asset you have. Without having a goal, it’s difficult to score.” Paul Arden


‘Jangan takut menjadi sesuatu sesuai apa yang kamu inginkan’, persis seperti apa yang disampaikan Hosomi Ellegarden dalam Wannabies-nya, kira-kira hal itu jugalah yang ingin disampaikan Paul Arden dalam buku ini. Kita bisa menemukan berbagai pelajaran mengenai kreatifitas berdasarkan pengalaman Arden di industri kreatif yang disampaikan dan dikemas dengan menarik. Dengan alur yang mengasyikkan, Arden menyampaikan berbagai wejangan melalui anekdot, cerita pengalaman, quote, foto, dan ilustrasi yang menggelitik, membuat transmisi pesan menjadi begitu menyenangkan dan mudah untuk dipahami.

Tak heran jika buku ini menjadi salah satu World’s Best Selling, bahkan jika beberapa orang menyebutnya sebagai ‘buku sakunya insan kreatif’ dan memasukkannya ke dalam list wajib baca, dengan senang hati saya pun mengamininya. Pasalnya, melalui buku ini Arden memberikan banyak tips mengenai bagaimana kita menggali kreatifitas dan terus menjadi seorang yang kreatif dalam mewujudkan keinginan dan cita-cita. 

Di dalam buku ini, Arden begitu menekankan beberapa hal pokok, diantaranya untuk terus menjadi kreatif, jangan takut salah, dan tidak semua yang benar adalah baik, asalkan semua dilandasi dengan keinginan yang kuat dan suatu tujuan yang telah ditetapkan. Hal itu benar-benar saya rasakan khususnya pada “fail, fail again, fail better”, “it’s wrong to be right” dan “ it’s right to be wrong”. Hal ini memotivasi saya (dan mungkin para pembaca pada umumnya) bahwa untuk menjadi sukses, seseorang haruslah keluar dari zona nyaman, mengeksplorasi hal-hal baru, dan berpikir unconventional, meskipun hal itu menggandeng sebuah resiko yang harus dipikul bersama dengan kesuksesan yang akan diraih nantinya.

Beberapa orang mungkin akan berkata, “kenyataan tak semudah apa yang dikatakan Arden,” benar. Butuh cukup keberanian untuk menjalankan advice-nya. Seberapa beranikah kita mengambil resiko dalam hal menjadi kreatif sesuai yang disampaikan oleh Arden, tergantung dari diri kita sendiri. Seberapa besarkah kemauan kita untuk mendobrak dan melakukan pemberontakan terhadap pakem-pakem yang memenjarakan kreativitas, bukan hanya diam dan mengalir mengikuti arus utama. Sesuai kata Arden, “All creative people need something to rebel against, it's what give their lives excitement,..” itulah mengapa saya pribadi menasbihkan buku ini sebagai bukunya para pemberontak, bukan pemberontak dalam konotasi negatif, melainkan para pemberontak yang berani mendobrak hal-hal lazim untuk menemukan sesuatu yang benar-benar luar biasa dalam hidupnya.

Overall, saya begitu menikmati apa yang disajikan Arden dalam bukunya ini. 127 halaman terlewati dengan sangat menyenangkan, bukan sesuatu yang terlampau tekstual dan membosankan, karena kita akan disuguhi berbagai hal inspirasional yang dikemas dengan apik, baik dari segi penulisan, desain layout, dan ilustrasi berwarna yang mengasyikan. Oleh karena itu, saya akan merekomendasikan buku ini pada anda, entah anda seorang pelajar, pekerja, pebisnis, atau di lapisan manapun anda berada, lalu mari bersama-sama kita memberontak! (Chandra)

No comments:

Post a Comment

mari kita mulai diskusi kita dari sini