"Close your eyes fast and you can become the one you wanna be!We wanna be, we wanna be J.Hendrix. We wanna be, we wanna be Bruce Lee. We wanna be, we wanna be A.Einstein. We are wannabies. We can dream it."(Ellegarden – Wannabies)
Pernahkah kalian membayangkan ingin menjadi si A, ingin menjadi si B, ingin menjadi si C, atau menjadi si Z? Kalau saya, tentu saja sering. Saya ingat betul bagaimana saya membayangkan diri saya menjadi seorang anak terpilih dan masuk ke dalam dunia digital, berpartner dengan seekor Digimon, dan dengan teriakan serta semangat saya, saya dapat membuatnya berevolusi menjadi wujud yang lebih keren. Oke, itu yang paling saya ingat tentang saya ingin menjadi apa di waktu kecil. Beranjak dewasa, 'keinginan menjadi apa' milik saya sedikit menjadi lebih realistis, meskipun tentu saja hal itu masih menyandang gelar imajinatif. Saya ingin menjadi Bruce Dickinson, siapa tak kenal vokalis band metal raksasa sekaliber Iron Maiden, yang juga merupakan seorang pilot, penulis, aktor, penyiar, dan direktur pemasaran namun tetap membawa image badass-nya? Ya, Bruce adalah sosok orang sukses dan bahagia di mata saya, karena bagi saya orang sukses dan bahagia adalah mereka yang tetap bisa memanjangkan rambut di tengah kesuksesannya, just IMHO, note it! Yah, kalau coba saya ingat satu per satu, tak terhitung betapa banyaknya 'keinginan menjadi apa' milik saya... Bahkan sampai sekarang pun, seringkali saya membayangkan seandainya saya menjadi si ini ataupun si itu, meskipun dalam keadaan sadar sesadar-sadarnya, saya adalah saya yang hanya akan menjadi saya di masa depan.
Ya, bagaimanapun saya hanya akan menjadi saya, meskipun mungkin saja saya di masa depan adalah saya yang kesuksesannya menyerupai Bruce *amin...* karena saya mengidolakannya.
“Any time at any place, there're people struggling to figure out what is the point of being real and what is the point of being original.”
Being a copycat is freakin annoying, isn't it? Ya, setidaknya itu yang saya dapat dari pesan yang ingin disampaikan Hosomi melalui Wannabies-nya. Tidak salah bagi kita mengidolakan seseorang dan ingin menjadi dia. But notice that there's a difference between "influence" and "plsgiarism"!
“Close your eyes and you can see it, your name is on the cover of your book! You are self-titled.”
Dengan adanya keinginan untuk menjadi seseorang yang diikuti dengan kesadaran bahwa kita adalah kita, bukan nggak mungkin buat kita menjadi sesukses orang yang kita inginkan menjadi dia dengan cara dan identitas sendiri. Kalau kata saya, jangan takut untuk bermimpi menjadi atau bahkan meniru orang yang bagi kita menjadi inspirasi, karena dalam menemukan originalitas dibutuhkan proses bukan? Toh semua berawal dari meniru dan keinginan menjadi :)
Saya percaya nggak ada orang yang berhenti bermimpi, kecuali orang mati.
Solo, 8.12.13
No comments:
Post a Comment
mari kita mulai diskusi kita dari sini