Thursday, 19 September 2013

Aku Harus Apa? (part 2)



Kau mungkin mendengar perkataanku, tapi belum tentu kau memahami maksudku. Kau mungkin bisa melihat senyumku, tapi kau tak bisa merasakan sakitku. Kau mungkin bisa membaca bibirku, tapi kau belum tentu bisa membaca pikiranku. Untuk mencintai sesuatu yang amat penting bagiku, ada kalanya aku membenturkan diri pada rasa sakit dan frustasi.

Tak bisa kupungkiri, aku hanyalah manusia biasa. Aku tak lebih dari seorang pemuda yang jauh dari kata sempurna. Aku tak sehebat yang kau bayangkan. Aku tak sekuat Kamen Rider Kiva, Ultraman Gaia, atau Bima Satria Garuda. Aku hanya seorang lelaki muda lengkap dengan batas-batasnya.

Jujur, aku lelah…

Aku lelah dengan kondisi kita. Aku lelah mendera luka. Aku lelah berpikir apa lagi yang musti kulakukan untuk bertahan. Aku lelah…

Tapi, jauh di lubuk hatiku, aku ingin terus bertahan.

Aku…

Takut kehilangan dirimu…

Melankolis? Ya, itulah aku sekarang…

Kontradiktif? Ya memang. Di satu sisi aku terlalu lelah, namun di sisi lain aku ingin terus bertahan. Bertahan menjalani semua bersamamu, meski sering kali aku merasa ini terlalu berat bagiku.

Aku takut…

Takut akan batas yang tak pernah kureka sebelumya. Takut akan batas yang disertakan Tuhan pada setiap apa yang diciptakan-Nya. Takut pada kekuatanku sendiri, sampai manakah ia, kekuatan itu, mampu bertahan untuk tetap tegar tak melewati batas lemahnya.

Aku takut…

Takut akan kenyamanan berada di dekatmu. Adakah perempuan lain yang rela jauh mengikutiku? Adakah perempuan lain yang mau larut bersama dalam ruang imajiku? Adakah perempuan yang mengerti cara membuatku nyaman sehebat dirimu?

Aku takut…

Apa aku mampu mempertahankan semua ini denganmu?

Aku bukan manusia super, aku butuh bantuan dan dukungan darimu… Mengertilah… Kalau bisa kau lihat senyumku, pahami juga sakitku! Kalau bisa kau baca bibirku, baca juga jalan pikiranku!

Aku takut…

Takut akan pertentangan dalam diriku…

Lalu, aku harus apa?







No comments:

Post a Comment

mari kita mulai diskusi kita dari sini