Full moon sways
Gently in the night of one fine day
On my way
Looking for a moment with my dear
Full moon waves
Slowly on the surface of the lake
You are there
Smiling in my arms for all those years
What a fool!
I don't know about tomorrow
What it's like to be
Ah~
I was sure
'Couldn't let myself to go
Even though I feel
The end
(original phrase by Beat Crusader - BECK.ost)
Setelah playlist saya hanya berisi Only Love Can Break Your Heart, akhirnya lagu itu ditemani oleh sebuah lagu dari Beat Crusader yang berjudul Moon On The Water.
Hal itu terjadi begitu saja setelah saya berbincang tentang bulan dengan Dinda via SMS. Tetiba terbersit makna yang entah makna yang sebenarnya ingin dituangkan oleh penulis atau makna yang tiba-tiba saja tersirat di pikiran saya dan seenaknya saya sebut sebagai makna... Entahlah...
Awalnya saya pikir nggak ada yang spesial tentang lagu ini, hanya sebatas perasaan rindu dan ingin bertemu dengan kekasih yang sudah sejak lama bersama terikat dalam suatu hubungan.
Ya, lagu ini dinyanyikan Koyuki dan Maho di anime BECK, ketika keduanya sama-sama tengah berendam tanpa busana di bawah sinar bulan. Bener-bener menggambarkan besarnya kerinduan di antara mereka, hingga gimana mereka mencari moment yang tepat untuk melepasnya...
Sudah lama saya mengenal lagu ini dan entah sudah berapa ratus kali saya mendengarkannya. Iya, sudah lama... Tapi, hanya sebatas "ini lagu tentang kerinduan" yang terbersit di pikiran saya sejak pertama kali saya mengenalnya. Saya bener-bener belum memahami adanya keterkaitan antara "What a fool! I don't know about tomorrow, what it's like to be ..." dengan "I was sure 'Couldn't let myself to go , even though I feel The end ..." dalam lagu itu.
Saya pikir kalimat itu hanyalah sebuah frasa yang berdiri sendiri sebagai pengisi part reff lagu yang bersangkutan, sampai akhirnya saya teringat pembicaraan saya dengan Popon dan Dyti yang saya tulis DI SINI ...
Iya, secara keseluruhan lagu itu memang berbicara soal kerinduan, soal kenangan, dan betapa kuatnya hubungan sepasang kekasih yang telah berjalan sekian lama. Menurut saya sih... Tapi, yang ingin saya garis bawahi di sini adalah bagian reff yang sudah saya tuliskan di paragraf sebelumnya.
Kembali lagi ke postingan 30 Juni soal 8 tahun ke depan, sama, menurut saya lagu tersebut juga mengisyaratkan bahwa lamanya hubungan nggak menentukan abadi atau tidaknya hubungan itu sendiri.
"What a fool! I don't know about tomorrow, what it's like to be ..."
Iya, kita nggak akan pernah tau apa yang akan terjadi di masa mendatang. Mungkin sekarang kamu masih sayang-sayangan sama pasanganmu, masih terikat janji-janji yang mungkin manisnya lebih dari permen kapas lima ribuan di pasar malam, masih berkhayal kalau dia masa depanmu dan kamu masa depannya, tapi apa kamu bisa menjamin kalau kelak dia jadi pasangan terakhirmu? Apa kamu bisa menjamin kalau orang tua kalian setuju? Apa kamu bisa menjamin kalau kamu atau dia nggak bakal ketemu orang lain yang mungkin bakal menggantikan posisimu di hatinya atau posisinya di hatimu?
Jangan-jangan, setelah kamu bener-bener sayang ke dia, naruh semua harapanmu ke dia, tapi akhirnya kalian nggak bisa bersama... Nyesek? Iya, banget...
Untuk sekarang berdoa saja yang terbaik dan mengusahakan bahwa hal-hal nggak mengenakkan itu nggak bakal terjadi. Saya juga cuma bilang "siapa tau?" kan?
"I was sure 'Couldn't let myself to go , even though I feel The end ..."
Nah, ketika kalian sudah lama menjalani ikatan tersebut, ketika kalian sudah saling ketergantungan, ketika kamu ngerasa kamu bukan kamu kalau nggak ada dia, dan ketika itu juga takdir yang kita belum ketahui tadi berkata bahwa kalian musti berpisah, penggalan kalimat di ataslah yang terjadi...
Kamu bakal sulit pergi meskipun kamu tau udah nggak ada lagi yang bisa dipertahanin. Oke, jujur saya pernah ngalamin yang kayak gini, atau bahasa gaulnya sih 'susah move on'.
Ya lah, bayangkan, ketika kalian terlanjur lama bersama, terlanjur sayang, terus pisah... Perih... Iya, emang perih.
Nah, kalau udah kaya gini, balik lagi di postingan YANG INI, Yes, only love can break your heart...
Dan dalam kondisi seperti ini, yakin kalian bakal nangis dengerin Mesin Penenenun Hujan nya Frau...
Kenapa akhir-akhir ini sering nulis tentang cinta dan patah hati, Chan? Lagi galau ya?
Nggak. Justru saat ini saya sedang tegar-tegarnya berusaha memetakkan sesuatu yang disebut cinta, tsaaaaaahhh...
Gampangnya gini...
Bisa menafsirkan gambar saya?
Intinya, hidup itu semacam game dengan storyline bercabang. Kamu bisa berakhir di cerita A, B, C, atau bahkan Z, termasuk cinta...
Bukannya nakut-nakutin, toh sejak awal saya cuma bilang "siapa tau?" kan?
Kalaupun ditanya apa saya takut, jujur saya takut. Bahkan sempat terbersit kalau emang nggak yakin akhirnya bahagia, kenapa nggak disudahi aja daripada sakit yang lebih parah akhirnya, ya kaya "'Couldn't let myself to go , even though I feel The end ..." itu tadi. Bukan cuma saya yang memikirkan hal ini, Popon juga, bahkan dia yang pertama kali mengungkapkannya pada kami saat itu, dan saya yakin semua dari kalian juga pernah dan bakal kepikiran hal semacam ini juga... Kenapa saya sebut-sebut Popon - Popon - Popon di postingan-postingan saya? Karena dia orang yang saat ini paling nyambung ngomong dengan saya yang aneh ini, jadi banyak cerita, banyak ide, dan pemikiran-pemikiran yang saya tulis di sini terlahir dari dia... Oke, kalimat terakhir barusan cuma intermezo...
Nah, jadi...
Jadi...
Jadi...
Fuck! Saya lupa mau nulis apa konklusi dari tulisan ini karena di sela-sela nulis saya nelpon Dinda lama dan itu ngerusak konsentrasi saya yang sedang sok bijak di tulisan ini... Maaf... :(
Yah intinya, selalu memperkuat diri karena nggak semua hal berjalan kayak apa yang kamu pikir. Kemungkinan terburuk pasti ada...
Yang punya pasangan, jangan terus ditinggalin pasangannya setelah baca tulisan saya ini karena nggak yakin dan takut kalau nggak jadi happy ending... Bukan gitu yang saya maksud... Jalani aja, biarkan ngalir... Jaga dia, kalau memang jodohmu yaudah disyukuri, kalau bukan, ya tunggu aja sampai Tuhan misahin dengan cara-Nya yang pasti mengandung pelajaran... tsaaaaahh~
Semua hal memberi pelajaran, tinggal gimana kita memandangnya.
Ini cuma interpretasi saya terhadap lagu yang saya hubung-hubungkan dengan perbincangan saya bersama sahabat saya. Yah, kebetulan saja memberi sedikit pelajaran buat saya.
Ya, siapa tau buat kalian juga? Makanya saya tulis di sini... Betapa baiknya saya... #plaaaakk
No comments:
Post a Comment
mari kita mulai diskusi kita dari sini