Monday, 6 January 2014

A Thousand Smiles

Bolehkah saya bercerita tentang suatu hal? Cerita tentang seorang anak lelaki yang bertemu seorang gadis dengan seribu senyuman... Cerita tentang seorang anak lelaki yang pada akhirnya mencintai senyuman-senyuman dari sang gadis. Lelaki itu menghafal dan menamai setiap senyum milik sang gadis. Satu persatu, hingga seribu. Lelaki itu memenuhi ruang kamarnya dengan foto sang gadis. Saling berjajar. Bertumpukan. Hingga ribuan. Baginya, tak ada hal lain yang ditinggalkan sang gadis selain seribu senyuman...

Bolehkah saya melanjutkan ceritanya?

Tenang saja, ini bukan cerita yang menyedihkan...

Baiklah...

Suatu ketika, takdir berkata bahwa anak lelaki itu harus berpisah dengan gadisnya. Siapa yang bisa melawan takdir? Tuhan. Ya, sayangnya lelaki itu bukanlah Tuhan. Ia bahkan tak bisa memberikan pelukan terakhir sebelum perpisahan kepada sang gadis. Gadis dengan seribu senyuman. Barang sedetikpun, tak bisa. Dia hanya berbisik...

Kalian tahu apa yang ia bisikkan?

Baiklah, saya akan memberi tahukannya.

Ini isi bisikannya...

"There's nothing I will forget, nothing I won't forgive. I never thought I'd come to this, can't you see?"

Belum selesai begitu saja...

"So I wish you still grow up... You'd come to know as you grow up that this world is full of shit but still a beautiful one for us. And I wish you don't get hurt...  And I wish you don't be sad, but I'm not so affraid cause you won't be something shit like I used to be..."

Lelaki itu mulai tersenyum dalam bisiknya...

"Nothing I can regret, nothing I won't miss, but I can hide it for now cause you gave me a thousand ways to smile..."

"So I'm alright..."



Benar kan, ini bukan cerita sedih... Bukankah indah, sang gadis dengan seribu senyuman yang memberi seribu jalan bagi lelaki itu untuk tersenyum, dan sang lelaki yang menjadi pijakan awal bagi sang gadis untuk menggapai lebih banyak senyuman. Jauh lebih banyak daripada hanya seribu senyuman. :)

No comments:

Post a Comment

mari kita mulai diskusi kita dari sini